Posted by : Unknown Tuesday, January 3, 2012

Well guys, kali ini gue mau ngepost tulisan singkat yang gue tulis pas malam tahun baru, ini gak tau jenis tulisannya apa, apa itu cerpen, romance, ato curhatan ato sebaginya, tapi gue harap lo lo semua menikmati ,, karena gue pikir ini menarik dan gak tau napa gue kepikir buat nulis ini. kali ini gue gak bakal ngata-ngatain temen gue, tulisan kali ini agak berbeda, agak serius nih judulnya "CINTA ITU 1 ATAU 3 ?" ... lihat langsung ya ..




Cinta pertama tak begitu berkesan, mungkin dia bukan cinta pertama yang sesungguhnya, mungkin hanya sebuah rasa kagum, dia indah, cantik, menarik, asik. Mungkin rasa kagum muncul dari beberapa kata itu, tapi tidak benar-benar merasakan  ingin memilikinya, begitupun dengan cinta kedua semuanya semu dan itu  sebenarnya hanya sebuah inspirasi, mereka cantik dan memang berkelas dan hanya orang yang tampan dan berkelas juga yang akan mendapatkannya. Tapi semua tampak berbeda pada cewek yang ketiga yang diharapkan benar-benar itu adalah sebuah rasa yang dinamakan cinta, mungkin menemukan semua rasa yang belum pernah dirasakan hanya sejak berkenalan dengannya, rasa itu gugup saat jumpa, malu ketika saling menyapa, takut untuk bicara ketika berdialog, saat dekat ingin segera menjauh karena malu tetapi setelah berpisah ingin jumpa, banyak rasa aneh sejak kenal.

Perkenalan dan pertemuan itu sebelumnya tidak akan tahu jika itu bisa berlanjut sampai ada perasaan jika berusaha melupakannya maka rasa itu akan lebih menyakitkan dan menyiksa tetapi ketika mengingatnya akan timbul banyak inspirasi dan semangat dari dalam hati. Sosok cantik dan sederhana membuat perasaan lebih dari rasa kagum dan bahan inspirasi saja, rasa itu tak dapat diucapkan dengan kata-kata hanya hati saja yang bisa merasakan, banyak hal yang ingin diceritakan banyak hal yang ingin dikatakan tapi mulut tak sanggup mengeluarkan kata-kata.

Perkenalan pertama dari sahabat, berlanjut sampai chatting,  jejaring social dan message. Semua berjalan seperti yang diinginkan, saling tidak mengetahui, saling tidak mengenal, mungkin hanya gambar-gambar yang menjelaskan keadaan. Pertemuan pertama disebuah terminal bus hanya mengandalkan telphone genggam, pertemuan diterminal bus karena satu tujuan. “aku pake rok warna pink dan jilbab pink”, isi pesan yang masuk ke inbox, mata mencari, Akhirnya mata tertuju dengan gadis yang mengenakan rok dan jilbab pink, menghampirinya dan berjabat tangan, halus, lembut dan merasakan senyumannya. perkenalan pertama yang berkesan. Entah apa yang dirasakan, rasa gugup menghampiri sampai tidak bisa berkata-kata. Sejak pertemuan itu komunikasi hanya berlanjut dengan jejaring social dan pesan singkat.

Pertemuan singkat dan penuh makna, salah satu alasan memberanikan diri untuk menyatakan isi hati, semua tersampaikan hanya melalui pesan singkat, dalam hati bertanya “apakah mungkin ini akan jadi awal atau akhir dari cerita ?”, basi-basi sebuah cerita garing yang menghiasi kata-kata sebelum semuanya tersampaikan. “ Aku Cinta Kamu, maukah kau menjadi pacarku ?, akankah kau akan jadi wanita pertama yang akan mengisi hati ini atau wanita ketiga yang akan membuat sakit hati ini, berikan aku jawaban dengan dua opsi 1 atau 3, 1 berarti kau menerimaku dan menjadi wanita pertama yang mengisi ruang hati yang belum pernah terjamah ini atau 3 yang berarti kau wanita ketiga yang akan membuat hati ini lebih berusaha dan sadar diri akan apa artinya cinta”. Senyap dalam harapan terlintas dibenak, alangkah bodohnya diri ini menyatakan isi hati kepada seseorang yang dicintai tanpa memegang tangannya dan menatap wajahnya yang akan menuliskan cerita cinta disekitarnya.

Akhir sebuah cerita, mungkin itulah yang akan terjadi setelah menerima pesan singkat yang berisikan hanya dengan angka “3”, rasa sakit dan kecewa membenam makin dalam, rasa bersalah menerpa, penyesalan datang. Komunikasi berakhir dengan angka 3 .

Hati ini tidak bisa berbohong akan rasa kagum, sayang, dan cinta kepadanya, mencoba merangkai kembali tali komunikasi. Mencoba mencari untuk melupakan tapi itu semakin kuat rasa untuk mengingatnya. Pesan terkirim “ Hay, How are you there ?”, “ Ya, .. “ isi pesan yang masuk di inbox dan komunikasi berlanjut sampai semua pembicaraan itu terbuka bahwa masih mencintainya, semua terus berjalan sampai semuanya belum jelas akan apa akhir cerita ini. Percaya cinta sejati itu ada, tapi belum pernah merasakan cinta, rasa semakin tidak terkaruan entah apa itu rasanya ketika terbangun dari mimpi-mimpi bersamanya, perhatian dan care yang diberikan semakin membuat hati tak karuan.

Sakit, jatuh sakit ketika semua rasa menumpuk dihati, komunikasi berlanjut setelah pertemuan kedua kalinya dan bisa makan ice cream bersama, walau harus terpisah dipersimpangan. Jarak memisahkan lagi, pertemuan terhalang kembali, semua perasaan belum tersampaikan, tapi penyakit itu terus menggerogoti dan semakin membuat nyawa berkurang waktu demi waktu.

“ Aku ingin kau bahagia, temukan cintamu, kejar itu sampai kau mendapatkannya, jangan pernah menyerah sebelum kau mendapatkannya, jangan takut menyatakan cinta, aku ingin kau bahagia walau dunia kita telah berbeda, aku akan bahagia disana asal kau bahagia disini, akan kutunggu kau di alam sana nanti sampai saat kita bisa berjumpa di kehidupan yang baru, I LOVE YOU *****” (nama disamarkan : biar kalian sendiri yang nentuin tokoh-tokoh dalam tulisan ini)

Surat kecil yang ingin disampaikan, “percaya cinta sejati tetapi tidak pernah merasakan arti cinta sesungguhnya”. 1 atau 3 ??

mungkin hanya sebatas itu kemampuan nulis gue buat ngembangin cerita ini. saran dan kritik membangun bisa membuat blog ini akan lebih baik lagi. gue harap semua kekonyolan ato keserius dari lo lo  semua bisa lo buang di e-mail gue jounaldosaputra@yahoo.com ato lo lo  semua bisa kirim pesan ke facebook gue jounaldo safputra .. jangan lupa buat mampir ya ato lo lo  semua berkenan follow juga twitter gue @joenaldoe
ya enough ,, sampai jumpa di posting gue yang lainnya. tungguin ya ..






Popular Post

Powered by Blogger.

- Copyright © NEWBIE364NOORTONDS -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -